7/10/09

Balada Pangeran Kecebong dan Teman-teman Kancut (part I)

Hari sabtu entah tanggal berapa, anak-anak setengah waras IPA 3 berkumpul di rumah teman mereka yang ditahbiskan sebagai ketua genk karena ikatan emosional. Sadam Husein! Begitu namanya. Dari namanya saja sudah terbayang-bayang wajah seorang diktator. Yah..kenyataannya gak jauh-jauh dari itu sih.
Hadir pada waktu itu si Ultramen, Bazuni, Aji,Uchup, Wero, One, dan, Gaffar. Mereka semua pada asyik sendiri-sendiri. Si Ultra dan Saddam sibuk nonton berita pemilu, Gaffar dan Aji asyik memainkan stick mereka. Mereka main PES di laptop si Sadam yang memaksa Uchup dan Wero untuk setia menonton menunggu giliran.Satu lagi, One si 'playboy' masih sibuk saja, jarinya menari-nari diatas keypad HPnya untuk membalas sms dari cewek-cewek gak jelas incerannya.

Makin lama suasana rumah itu makin garing, si Aji uda tidur sedari tadi, Ultra dan One sibuk ngeliat foto cewek di hape Wero yang cengengesan dari tadi saking bangganya. Uchup, dia asyik maen need for speed tapi gagal finish mulu. Eh iya, Sadam si tuan rumah entah kemana, mungkin dia solat ke mesjid.
Waktu itu, suasana udah agak hening. Ultra iseng-iseng nanya ke gaffar "gep, gimana kabarnya si dera? Masih sering smsan?"
"wah, gak tau men. Uda jarang." Gaffar berkilah, "smsin dah men." Gaffar tiba-tiba memelas.
"hahaha..saya gak pengalaman ntar aja ya," Ultra bersilat lidah.
Dalam kebisuan sesaat datang Sadam dengan tampangnya yang bikin parno. Tiba-tiba Ultra dengan instingnya yang tajam tau apa yang mesti dilakukan, "wah..tepat nih, saya suruh si Sadam ah buat sms gebetan si Gaffar! dia kan mantan playboy." Pikirnya waktu itu.
Dengan setengah berbisik, "Dam, nih hape gaffar. Kamu sms dera ya, kamu pura-puranya jadi gaffar." Seketika itu sadam tersenyum. Isyarat persetujuannya yang tersirat.
Langsung aja Sadam sms si Dera, entah tujuannya pengen ngebantu atau malah ngejailin si Gaffar.

Kita sekarang flashback dulu tentang Gaffar. Gaffar adalah seorang pria ganteng berhidung besar yang setia dengan model rambut poninya yang khas. Berperawakan tinggi, kurus, dengan gayanya yang british. Dia adalah pria yang kuat dan pemaaf. Buktinya berkali-kali disakitin si Cany mantannya, dia tetap tegar dan memaafkan. Walaupun teman-temannya selalu mengingatkan agar "jangan masuk ke lobang yang sama!" tetapi tekadnya tetap bulat. Gak tau deh akhirnya dia putus juga.
Perlu diketahui, dulu Gaffar sangat tergila-gila dengan kakak kelas yang bernama Meirina. Tapi sayang dia bagai Pungguk merindukan bulan, apa daya tangan tak sampai. Sampai akhirnya beralih memuja sosok Dera si adik kelas semenjak pertama memandangnya. Gaffar hanya bisa menjadi pengagum rahasianya. Sampai suatu ketika ia memberanikan diri berkenalan dengan Dera. Tapi sayang waktunya berkenalan di saat-saat terakhir ia mengecap pendidikan di SMANSA MATARAM. Sehabis Ujian Nasional!. Yah, tapi setidaknya ia mau berubah selangkah lebih baik. Teman-temannya menyambut dengan gembira saat-saat gaffar berkenalan dan saling bertukar no. Hape. Karena mereka adalah saksi hidup ironi dalam hidup gaffar. Sesungguhnya ia adalah seorang pangeran berkuda putih yang dikutuk menjadi kecebong. Hanya cinta yang bisa menyelamatkannya T.T

Balik lagi ke cerita awal (karena masa lalu sekarang udah usai). Akhirnya Gaffar tau kejailan Sadam yang dibantu Ultramen. Dengan tampang innocent dia memohon-mohon pada Sadam agar menghentikan smsnya. Tapi apa daya Gaffar gak mampu melawan sang diktator muda itu.
"Dam, tolong dam. Jangan sms! Kamu suka jail, kamu ntar bikin saya malu kalo kamu bilang macem-macem," Gaffar terus memelas.
Namun "Apa sih Gep?! Tenang aja, pasti jadi kok kamu ma dia kalo saya yang smsin!" Sadam membalas dengan rayuannya yang setengah meyakinkan.
"Udalah gep,tenang aja. Bisa kita atur kok! Terima beres!" Ultra menengahi mereka.
Mendengar kata si Ultra, Gaffar agak tenang setelah sempat terguncang. Jam menunjukkan pukul 1 siang, Gaffar mencari makan keluar untuk mengganjal kekosongan perutnya. Sama dengan kosongnya hatinya. Disaat kepergian Gaffar, Sadam makin gencar mempraktikkan rayuan-rayuan mautnya, dibantu si playboy One. One terus menyemangati Sadam, "Dam, cepet ajak Dera ketemuan! Mumpung Gaffar lagi pergi!"
"Iya iya..Santei heep," Sadam meyakinkan.
Entah apa isi sms ajakannya, yang jelas Dera menyetujui untuk ketemuan dan jalan bareng ma Gaffar.
Gaffar kemudian balik membawa nasi goreng, ia makan dengan lahapnya.
"Gaf, ntar malem kamu jalan ma Dera! Tadi dia setuju buat ketemuan ma kamu!" Kata Sadam yang mengagetkan Gaffar.
"hah...?" Gaffar melongo, kemudian nyaut lagi "ee..setan kamu dam!"
"Uda laa gep! Kapan kamu maju kalo kaya gitu terus? Ketemuan dah."
"tapi.."
"tapi apa? Kamu kurang duit? Perlu motor apa pilih aja salah satu." Sadam memotong begitu saja.
"Gep,ibarat kamu uda di engkangin(diajak ML) ma cewek! Bodoh kalo gak mau!" One menambahkan.
"Ayolah gep, masa kamu gak maju-maju? Kesempatan gak dateng 2 kali." Ultra meyakinkan Gaffar.
Tapi tetap saja, entah bagaimana perasaan Gaffar, mungkin dia ragu, takut, malu, apa gak punya modal?! Saya gak tau, karena sudut pandang saya sebagai penulis ini adalah orang ketiga yang serba tahu, tapi pas-pasan!
Entah siapa yang punya usul sore itu gerombolan pemalas IPA3 punya usul untuk bermain bola, agar kegaringan lenyap. Tujuan mereka bermain bola adalah pantai 'selingkuh'. Yang jelas Ultra dengan semangatnya bilang, "Okey, kita jalan kaki kesana!"

1 comment:

sixdoublefour said...

knp sy gk ad men????