Nggak seperti genre lain yang ada pasang surutnya, metal tetap menggeliat. Memang, nggak selalu terungkap ke permukaan. Seperti yang terjadi di awal '90-an. Puas mengharu blantika musik dunia selama hampir satu dekade, metal sedikit merunduk.
Ya. Boleh dibilang, selama dekade '80-an metal mengalami perkembangan yang pesat. Begitu banyak genre yang muncul saat itu. Begitu banyak pula band yang mengalami masa keemasan. Boleh setuju, boleh tidak, hal ini terutama disebabkan oleh polah band-band glam metal sebangsa Bon Jovi, Poison, juga Motley Crue. Yang dengan racikan musiknya sukses memperlebar pasar metal.
Berkat mereka, metal nggak hanya diminati oleh cowok. Cewek pun berduyun-duyun memadati venue konser, dan nggak sungkan menyebut diri mereka metalheads. Jutaan album metal terjual di seluruh dunia. Dan headbanging serta salam tiga jari (corna), menjadi kultur yang jamak di antara mereka.
Adalah grunge dan gerakan antihero-nya di awal '90-an yang membuat metal merunduk. Toh, bukan berarti mati. Justru di saat yang sama band-band metal yang tadinya berada di jalur underground tumbuh menjadi raksasa. Metallica contohnya, yang menjulang di pertengahan '90-an dengan Black Album.
Hal ini juga diikuti dengan munculnya hybrid baru metal. Funk, hip hop, gothic, bahkan latin semua dielaborasi ke dalam metal. Sementara di jalur underground, eksperimentasi ke arah paling ekstrim (serba cepat, kasar, berisik) tetap saja berlangsung. Seru bos!
Oh ya. Di masa ini selain headbanging ada beberapa perilaku wajib yang muncul di kalangan metalheads.
Yang pertama namanya moshing. Yakni saling membenturkan diri dan dorong saat nonton konser. Perilaku ini diadopsi dari skankin' dan pogo-nya kaum Punk. Segitu serunya gelombang moshing ini, beberapa band sengaja nyiapin mosh pit saban kali menggelar konser dengan pola keamanan tersendiri.
Berikutnya adalah stage diving dan crowd surfing. Yaitu lompat dari atas panggung dan diusung di atas kepala penonton lain. Nah kalo ini diambil dari kebiasaan band-band postpunk/grunge macam Pearl Jam atau Nirvana. Sampe sekarang, perilaku ini masih diperdebatkan keamanannya. Nggak tiap venue atau band memperbolehkan penontonnya memraktekkan perilaku ini.