1/23/09

METALCORE


Kombinasi antara extreme metal dan punk rock adalah metalcore. Menyebut band mana yang termasuk deretan metalcore agak sulit. Karena banyak banget band yang memadukan unsur-unsur metal dengan unsur hardcore punk yang hasilnya terdengar sangat punk atau malah sangat metal. Sama-sama mengandalkan dobel bass drum, permainan gitar penuh distorsi namun tetap terdengar melodius.
Turunan selanjutnya dari metalcore adalah melodic metalcore. Kalo yang ini adalah hasil kombinasi dari melodic death metal. Sangat kental terdengar harmonisasi gitar duo gitar dan vokal. Pengusung metalcore antara lain Killswitch Engage, Atreyu, Trivium, sampai As I Lay Dying.

INDUSTRIAL METAL

Karakteristik musiknya adalah permainan gitar berciri heavy metal dengan tambahan unsur musik elektronik dari synthesizer. Distorsi gitarnya terdengar berat, pitch gitarnya sangat rendah, vokal yang terdengar clean. Band industrial juga kental dengan sampling yang berasal dari sequencers.
Untuk menentukan pengusung genre ini sebenarnya agak sulit. Pasalnya musik dengan ciri ini sangat membuka peluang band dari genre lain untuk mengadopsinya. Bandnya adalah Fear Factory, Marilyn Manson, Nine Inch Nails, Rammstein, Slipknot. Gaya berpakaian geng ini juga mengadopsi fashion industrial. Tampil dengan wearpack atau malah masker asap.

NU METAL

Influence musiknya dari grunge dan alternativ metal. Musiknya mempunyai pengaruh yang cukup banyak. Mulai dari grunge, funk, hip hop, sampai thrash metal dan groove metal. Mulai di kenal sebagai nu metal pada pertengahan 1990-an. Disebut begitu karena musik ini adalah percampuran sejumlah genre.
Ciri paling kentalnya ada di sektor bass. Pemain bassnya mengandalkan permainan slap yang membuat musik ini terdengar sedikit nge-funk. Di sektor gitar permainannya berada di range low-mid, biasanya drop-D. Permainan drumnya mengikuti beat hip hop. Plus diperkaya oleh kehadiran DJ yang memberikan backsound elektronik. Vokalnya digarap sedemikian melodius dan diselipkan teknik rap atau malah hardcore punk.
Band-bandnya adalah KoRn, Limp Bizkit, Crazy Town, Chimaira, Dry Kill Logic, dan Linkin Park. DJ-DJ nu metal nggak kalah ngetop dengan frontman band, misalnya aja DJ Han-nya Linkin Park dan DJ Lethal-nya Limpbizkit.

GRINDCORE

Musik ini adalah evolusi anarcho punk yang diberi sentuhan death metal. Lagu berdurasi singkat dengan vokal ngegrowl, gitar full distorsi adalah ciri musik grindcore.
Napalm Death, Carcass, Terrorizer, Extreme Noise Terror, Fear of God adalah deretan pasukan grindcore.
Napalm Death dengan lagu Your Suffer membukukan rekor di Guinnes Book of Record. Lagu yang dirilis dalam album Scum tahun 1987 mendapat pengakuan sebagai lagu terpendek di dunia. Total durasinya cuma 1menit 36 detik!

DEATH METAL

Di akhir 1980-an thrash metal belum kehabisan energi untuk membelah diri. Ini adalah sub genre paling bontot dari thrash metal. Karakteristik musiknya adalah permainan instrumen dengan tempo yang sangat cepat. Ciri vokalnya menyajikan lirik dengan suara scream atau nge-growl. Lagu-lagunya mengangkat tema kekerasan, satanisme, mitologi, dan mistis. Obituary, Morbid Angel, Lamb of God, Illdisposed, Hate, Gojira adalah penganut death metal.
Pada era 1990-an death metal tumbuh di negara-negara Skandinavia. Sub genre yang berkembang ini kemudian rame disebut skandinavian death metal. Band Swedia Arch Enemy adalah salah satu skandinavian death metal yang menjadi panutan metalhead generasi ke III.

PROGRESSIVE METAL

Permainan musik kelas tinggi ditawarkan oleh para pengusung progressive metal. Komposisi lagunya rumit, rata-rata berdurasi panjang. Biasanya para musisi progressive metal memasukan unsur klasik kedalam lagu berdurasi panjang milik mereka. Dream Theater, Fates Warning, Queensryche, dan Mastodon adalah yang ngetop mengusung aliran ini. Lagu-lagu band progressive metal jarang diputer di radio saking kelewat panjang.

FUNK METAL

Perpaduan extreme antara ciri musik funk dengan heavy metal. Musiknya dipengaruhi pula oleh musik punk dan hip hop. Permainan ritem bassnya terpengaruh funk. Ritem hip hop sampe cara bernyanyi yang mirip ngerap juga banyak mempengaruhi style musik funk metal.
Mulai berkembang pada tahun 1980-an di scene alernative rock. Boleh dibilang scene ini lahir di California Amrik. Setelah Extreme membawakan funk metal pada 1980-an funk metal sempat tenggelam lantaran kalah bersaing dengan glam metal. Tapi bangkit lagi pada tahun 1990-an. Setelah Red Hot Chili Peppers, Primus, Incubus, Faith No More, Rage Against The Machine menegakan kembali bendera funk metal.

POWER METAL

Level lanjutan dari thrash metal. Karakteristik musiknya nggak jauh beda, ada kekhususan dari liriknya yang banyak menonjolkan fantasi serta mitologi. Vokalis power metal menyanyikan lirik dengan nada tinggi serta melengking. Dari instrumentasi, permainan harmonisasi solo antara 2 gitar kerap ditonjolkan. Begitu pula dari sektor drum yang banyak menggunakan dobel pedal atau dobel bass drum mirip thrash metal. Dragon Force, Helloween, Manowar, Symphony X, dan Yngwie Malmstein adalah beberapa pengusung power metal. Yang disebut terakhir emang guitar hero's kenamaan. Yngwie adalah dedengkot power metal 1980-an.

THRASH METAL

Lahirnya thrash metal hampir berbarengan dengan glam metal. Pada akhir 1970-an dan awal 1980-an. Musiknya adalah crossover antara heavy metal dan punk rock. Musiknya jadi terdengar lebih agresif dengan permainan solo gitar yang serba cepat seperti speed metal.
Para drummer thrash metal umumnya menggunakan dua bass drum. Permainan cepat adalah spesialisasi drummer thrash metal. Karena tuntutan permainan kelas tinggi, para drummer thrash metal biasanya berangkat dari drummer-drummer terbaik musik rock. Misalnya aja Dave Lambardo-nya Slayer. Siapa coba yang meragukan permainan drummer asal Kuba itu?
Hampir mirip punk rock, lirik thrash metal seputar tema-tema kehidupan sosial. Di dunia musik, pengusung thrash metal mendapat sorotan cukup tajam. Band-band penganut aliran ini rata-rata adalah para dedengkot metal kelas dunia.
Sebut aja Metallica, Megadeth, Anthrax, Slayer, Testament, Kreator, dan Sepultura. Mereka adalah band-band pemuja thrash metal. Metallica, Megadeth, Anthrax, dan Slayer biasa dipanggil "Big Four of Thrash".

GLAM METAL

Musik ini berakar dari glam rock yang diwarnai oleh pengaruh heavy metal. Musiknya hadir dengan ritem gitar full distorsi, permainan solo gitar yang melodius plus chorus lagu yang megah. Pukulan drumnya terasa sangat keras dan permainan bas terdengar sangat groovy. Lirik lagunya kebanyakan bertema glamor dan hedon. Fokus pada sex, drugs, dan alkohol.
Quiet Riot merintis glam metal di scene heavy metal pada awal 1980-an. Band ini sampai sekarang masih kenceng diomongin di Jepang. Pasalnya dari tahun 1980-an, Quiet Riot emang punya fanbase lumayan di Jepang. Dijamin band metal Jepang menyebut Quiet Riot sebagai salah satu influence mereka.
Motley Crue, adalah salah satu ikon glam metal yang rame diomongin pada 1980-an. Tongkrongan Tomy Lee cs sebenarnya memainkan musik heavy metal, namun lirik-lirik hedon meng-upgrade Motley Crue ke level glam metal. Too Fast For Love adalah album debut yang mengukuhkan potongan rambut gondrong mekar mereka ke jajaran glam metal.
Glam metal memadukannya dengan unsur-unsur glamor. Tampil dengan rambut gondrong yang disasak ke atas, wajah full make up, baju ketat, dengan jubah ala drakula di abad pertengahan, yang dipadu celana jins ketat atau celana kulit, spandex atau headband kulit.

Metal Generasi III


Agak merunduk di pertengahan '90-an, memasuki akhir '90-an dan awal milenium ketiga, metal kembali naik daun. Lima tahun belakangan, band-band metal generasi ketiga muncul kepermukaan. Band-band ini menawarkan musik yang lebih segar. Musik yang ditawarkan rata-rata adalah musik fusion metal.
Sekarang scene metal dunia dikuasai oleh para pemain metalcore. Beberapa band grindcore dan death metal ikut meramaikan pasar metal. Referensi utama mereka masih nggak jauh-jauh dari Iron Maiden, Metallica atau Slayer.
Adalah Slipknot, Limp Bizkit, KoRn, serta Linkin Park, yang dianggap berjasa membuka kembali mata dan telinga dunia terhadap metal.
Label asal Amrik, Roadrunner Records, mengambil peranan penting dalam perjalanan metal menguasai pasar dunia. Laber minor yang sekarang distribusi internasionalnya dipegang oleh Warner Music ini menaungi banyak band metal masa kini. Trivium, Killswitch Engange, StoneSour adalah band metal berbendera Roadrunner. Band angkatan sebelumnya, Megadeth dan Dream Theater juga berbendera Roadrunner.
Band-band yang disebut diatas mungkin belum sekelas band metal angkatan sebelunya, tapi Trivium dan teman-teman seangkatannya adalah yang berjasa menancapkan kembali metal di dunia. Kegigihan dan loyalitas metalhead dalam scene untuk tetap mencintai metal patut diacungi jempol. Nggak cuma di nagri, pergerakan scene metal di Indonesia juga sukses mengangkat kembali pamor metal yang sempat surut.

Metal Generasi II

Nggak seperti genre lain yang ada pasang surutnya, metal tetap menggeliat. Memang, nggak selalu terungkap ke permukaan. Seperti yang terjadi di awal '90-an. Puas mengharu blantika musik dunia selama hampir satu dekade, metal sedikit merunduk.
Ya. Boleh dibilang, selama dekade '80-an metal mengalami perkembangan yang pesat. Begitu banyak genre yang muncul saat itu. Begitu banyak pula band yang mengalami masa keemasan. Boleh setuju, boleh tidak, hal ini terutama disebabkan oleh polah band-band glam metal sebangsa Bon Jovi, Poison, juga Motley Crue. Yang dengan racikan musiknya sukses memperlebar pasar metal.
Berkat mereka, metal nggak hanya diminati oleh cowok. Cewek pun berduyun-duyun memadati venue konser, dan nggak sungkan menyebut diri mereka metalheads. Jutaan album metal terjual di seluruh dunia. Dan headbanging serta salam tiga jari (corna), menjadi kultur yang jamak di antara mereka.
Adalah grunge dan gerakan antihero-nya di awal '90-an yang membuat metal merunduk. Toh, bukan berarti mati. Justru di saat yang sama band-band metal yang tadinya berada di jalur underground tumbuh menjadi raksasa. Metallica contohnya, yang menjulang di pertengahan '90-an dengan Black Album.
Hal ini juga diikuti dengan munculnya hybrid baru metal. Funk, hip hop, gothic, bahkan latin semua dielaborasi ke dalam metal. Sementara di jalur underground, eksperimentasi ke arah paling ekstrim (serba cepat, kasar, berisik) tetap saja berlangsung. Seru bos!
Oh ya. Di masa ini selain headbanging ada beberapa perilaku wajib yang muncul di kalangan metalheads.
Yang pertama namanya moshing. Yakni saling membenturkan diri dan dorong saat nonton konser. Perilaku ini diadopsi dari skankin' dan pogo-nya kaum Punk. Segitu serunya gelombang moshing ini, beberapa band sengaja nyiapin mosh pit saban kali menggelar konser dengan pola keamanan tersendiri.
Berikutnya adalah stage diving dan crowd surfing. Yaitu lompat dari atas panggung dan diusung di atas kepala penonton lain. Nah kalo ini diambil dari kebiasaan band-band postpunk/grunge macam Pearl Jam atau Nirvana. Sampe sekarang, perilaku ini masih diperdebatkan keamanannya. Nggak tiap venue atau band memperbolehkan penontonnya memraktekkan perilaku ini.

Metal Generasi I


Karena musiknya dianggap menginspirasi munculnya genre baru, Led Zeppelin sempet menyandang status sebagai pengusung heavy metal. Band Inggris dengan rentang karir antara tahun 1968-1980 ini emang menjadi pionir buat musik berciri heavy dan yang berorientasi pada riff-riff gitar full distorsi. Meski sampai sekarang masih banyak yang tidak setuju dengan status tadi, lantaran kentalnya pengaruh blues pada musik mereka.
Hal serupa juga menimpa Black Sabbath (1968-sekarang) dan Deep Purple (1968-sekarang). Bareng dengan Led Zeppelin, kedua band asal Inggris ini sempet menyandang status sebagai pengusung heavy metal juga. Tapi karena kebanyakan musik yang mereka garap nggak seratus persen berciri heavy metal, jadinya status tadi sempet menimbulkan perdebatan.
Pada tahun 1970, muncul band yang layak mendapat sebutan sebagai pengusung heavy metal murni, Judas Priest serta Motorhead. Lewat kedua band asal Inggris (lagi) ini, evolusi rock ke heavy metal berjalan sempurna. Dengan musik yang menghilangkan pengaruh blues secara total, serta dandanan yang bener-bener merefleksikan heavy metal.

1/22/09

ASAL MULA MUSIK METAL..!! (ATAS NAMA PELAMPIASAN!)

Pelampiasan!
Itu kata yang paling pas untuk melukiskan esensi dari genre ini. Pelampiasan dari apa? Ya banyak. Dari tekanan lingkungan - ortu, tetangga, pacar, guru, bahkan ideologi tertentu dan pemerintahan, sekalipun.
Etos seperti itulah yang dianut sama metalheads di seluruh muka bumi ini. Dari dulu sampai sekarang. Maka yang namanya metal itu selalu berevolusi. Mencari bentuk paling ekstrim dalam melampiaskan perasaan tertekan itu. Sekaligus menyuarakan teriakan-teriakan yang tadinya terkekang. Melengking, growl, atau bahkan rappin'.
Agresif, keras, kasar, cepat, urakan dan udah barang tentu anti kemapanan. Itulah idenya.
Nggak heran. Kelahirannya pun diawali dari dari hal seperti itu. Tarik mundur ke era 1960-an. Adalah eksperimentasi yang secara nggak sengaja merusak kaidah estetika musik dengan suara sember serta beat-beat dinamik yang dilakukan musisi rock pada saat itu yang menyebabkan ini semua.
Pernah nggak denger nama-nama gitaris kayak Jimmy Page (Led Zeppelin), Jimi Hendrix, Pete Townshend (The Who), serta Eric Clapton? Saat itu mereka tertarik terhadap suara feedback yang keluar dari perangkat amplifier gitar. Alih-alih dihilangkan, gangguan itu malah berusaha dimainkan.
Mereka membentuk gaya komposisi baru dalam musiknya masing-masing. Musik yang dihasilkan makin seru dengan suara feedback dan sember tadi. Jelas kalo buntutnya para gitaris era 1960-an dan sesudahnya nggak lagi merasa puas bermain clean layaknya gitar akustik. Memasuki era 1970-an musik rock makin mantap.
Makin mantapnya musik rock memasuki era tahun 1970-an ditimpali juga lewat permainan yang lebih agresif dari para drummer. Perhatikan aja ciri permainannya John Bonham (Led Zeppelin) atau Keith Moon (The Who). Keduanya terinspirasi dari cara bermain Mick Avory, drummer the Kinks yang pada tahun 1964 merilis singel berciri rock agresif, You Really Got Me.
Semua atas nama pelampiasan!!

METAL MILITIA

Pergerakan metal tidak hanya dikuasai oleh band-band besar. Para penggiat metal independen juga berjuang untuk menegakan metal. Pergerakan underground dilakukan di Inggris dan Amerika. Pub bar-bar kecil di pusat kota atau gudang-gudang tua di pinggiran kota adalah tempat scene metal atau underground menggelar gigsnya. Metalhead Eropa terkenal loyal terhadap komunitas mereka. Negara-negara Skandinavia terkenal punya pergerakan metal underground yang solid.

Apa itu METALHEAD?

Istilah yg digunakan orang untuk menyebut para pecinta metal. Seringkali disinonimkan dengan kata headbanger.
Istilah metalhead sekarang memang digunakan secara umum. Namun, arti sebenarnya adalah sebuah budaya yang lahir setelah metal meraja. Kaum metalhead digambarkan sebagai sekumpulan orang yang menjalani hidupnya dengan kaedah-kaedah metal.
Contoh-contoh metalhead bisa dilihat di film Airheads, This Is Spinal Tap dan Wayne's World. Biasanya, digambarkan sebagai orang yang kurang cerdas. Nyatanya, mereka hanya tidak peduli dengan kondisi di sekelilingnya.

SEJARAH MUSIK METAL

Heavy metal ditemukan oleh Band veteran Tahun 60'an Steppenwolf, dalam lagu klasiknya yang berjudul 'Born To Be Wild' (ada di baris kedua bait kedua, "dasar maniak barang remeh-remeh!").
"I like smoke and lightning Heavy metal thunder Racin' with the wind And the feelin' that I'm under".
Tapi istilah itu belum dipakai secara tepat sampai pada tahun 1970, ketika Black Sabbath merilis album perdana klasik mereka yang berjudul ' Paranoid'. Cukup banyak band Heavy metal.
Dari tahun 1960-an atau bisa disebut Blues Rock seperti Led Zeppelin, AC/DC Classic metal dan disekitar 60an sampai 70'an atau disebut Classic Rock seperti Black Sabbath, Blue Oyster Cult, Deep Purple, Alice Cooper. Permainan Classic metal dimainkan kadang dengan Organ. Musiknya dikendalikan olehriff yang lebih sering dimainkan dalam tangga nada minor. Vokalisnya juga terpengaruh oleh Led Zeppelin kecuali Bapak metal Ozzy Osbourne yang dipengaruhi oleh Sirene udara.